Kisah Shahih Para Nabi dan Rasul
Karya: Abunnada
Dalam peradaban Islam, puisi menempati kedudukan yang mulia. Sebut saja, misalnya, kitab Alfiyah karya Imam Ibnu Malik rahimahullah yang merangkum kaidah pelajaran bahasa.
Demikian juga, kitab Diwan Imam Syafi’i rahimahullah yang padat akan ilmu dan hikmah. Keduanya adalah kitab ilmu berbentuk puisi yang sulit dicari tandingannya.
Ilmu berbalut bahasa indah tentu akan menimbulkan kesan tersendiri pada jiwa, sebagaimana Allah ‘Azza wa Jalla juga menurunkan Al Qur’an dalam bahasa yang indah. Tentu ada hikmah besar di dalamnya.
Begitupun yang coba dibawakan oleh penulis buku ini dalam membawakan kisah Shahih Para Nabi dan Rasul. Beliau merangkainya dalam bentuk puisi kata berima.
Seperti contoh berikut ini:
Nabi Ibrahim kekasih Allah ‘Azza wa Jalla..
Ia lahir di negeri Babylonia yang kaya raya..
Sayang, penduduknya zalim dan durhaka..
Mereka menyembah benda tak punya kuasa..
Bait-bait puisi kata berima ini, bukan semata-mata karangan penulis. Tapi ini merupakan rangkaian kata yang disusun berdasarkan buku karya Imam Ibnu Katsir rahimahullah yang berjudul KISAH SHAHIH PARA NABI.
️ Sebagai bentuk amanah ilmiah pada akhir kalimat atau bait, dicantumkan sumber nukilan oleh penulis. Dimasukkan juga penjelasan kosa kata, sekiranya ada kata yang sulit untuk dipahami.
️ Kenapa menuliskan kisah ini dalam puisi kata berima? Syaikh Utsaimin rahimahullah menyatakan: “Pada umumnya, puisi lebih mudah dihafal dan tahan lama.”
Semoga dengan demikian, kisah ini dapat bertahan lama di hati anak-anak kita. Sebagai contoh kisah perjuangan sepanjang masa.
HHarga 76.000