*KOMIK BENCANA LISAN 1*
Dosa-Dosa Lisan yang Dilarang Nabi
Komik ini pernah diterbitkan dengan judul yang sama, _“BENCANA LISAN”_, sekitar tahun 2016. Karena masih begitu banyaknya
permintaan untuk menerbitkan buku ini, maka kami terbitkan kembali dengan banyak revisi, agar lebih ramah ketika dibaca oleh anak-anak.
Penulis sengaja menyusun komik ini kembali, agar anak-anak yang membacanya, *dengan izin Allah*,bisa menjadikan isi buku ini sebagai salah satu hal yang layak diingat, bahwa wajib berhati-hati dengan lisan. Agar mereka juga bisa mulai memilah, ucapan apa yang layak disampaikan dan mana yang harus dibuang jauh-jauh. Mana sosok yang bisa ditiru dan mana yang bukan.
Agar kesalahan yang digaungkan sebagai kebenaran, tidak lantas dijadikan acuan.
Karena sudah jelas dalam ajaran kita, bahwa *Nabi Shallallahu ’Alaihi Wasallam* adalah sebaik-baik teladan!
_*"Tidaklah manusia itu disungkurkan ke dalam neraka, di atas muka atau hidung mereka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?"*_
_*(HR. Tirmidzi, nomor 2541)*_
Hadis di atas adalah salah satu peringatan yang jelas, kenapa kita harus sangat berhati-hati dalam mengucapkan sepatah kata sekali pun.
Namun sayang, demi eksis di pergaulan, demi viral, demi popularitas, demi jabatan, demi harta dunia, orang akan dengan mudah berkomentar apa saja, tak sadar menggelincirkannya dalam hal yang merugikan dirinya dan banyak orang. Rugi di dunia, azab menanti di akhirat.
Maka dalam komik ini, dikupas beberapa dosa berbahaya terkait lisan yang sering diucapkan dan dekat dalam perbincangan sehari-hari.
Dari *ucapan yang tak berguna, mencaci, mencela, memaki orang tua, mengutuk, menuduh kafir, bersenda gurau yang terlarang* dan berapa dosa lisan lainnya, dicoba untuk digali dan dituturkan dengan ringan, tanpa menghilangkan esensi.
Menggali detail-detail kesalahan lisan, yang sepertinya masih jarang diketahui.
Misalnya sebuah fakta, bahwa *membicarakan gaya hidup bermewahan orang kaya* adalah hal yang termasuk dalam *kebatilan*! Termasuk pula *memuji pelaku kemaksiatan*!
Membaca buku ini, semoga bisa mengajak kita dan anak-anak kita untuk belajar bersama, berusaha untuk memiliki akhlak yang lebih baik.
_*“Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah orang yang akhlaknya paling bagus.”*_
_*(HR. Tirmidzi, nomor 1941)*_